Mengenai Tier Datacenter

Mengenai Tier Datacenter

Pengertian Tier Data Center

Sistem klasifikasi tier pada data center secara konsisten melakukan evaluasi terhadap berbagai infrastruktur data center dalam hal kinerja operasional data center tersebut secara menyeluruh, terutama penilaian aksesibilitas atau uptime. Sehingga sertifikasi tier mencerminkan bahwa data center tersebut dapat terus di akses tanpa gangguan atau tanpa putus.

Berikut adalah perbanding klasifikasi tier pada data center:

Tier 1

Peralatan IT dilayani oleh satu jalur distribusi non-redundat, atau satu uplink per satu server. Ini biasanya banyak di temui pada perusahaan besar yang memiliki data center sendiri, dengan fokus kemampuan untuk dapat melayani aktivitas operasional selama jam kerja dan di back up denga UPS.

Tingkat up time 99.671%, atau dalam setahun batas toleransi gangguan maksimal 28 jam.

Tier 2

Secara mendasar hampir sama dengan Tier 1, namun sdah di tambah dengan komponen redundant (serba memiliki sumber daya cadangan, arti dari redundant). Selain UPS, data center Tier 2 harus dilengkapi genset sebagai persiapan saat ada pemadaman bergilir dari PLN.

Tingkat uptime 99.741%, atau hanya memiliki toleransi down selama 22 jam dalam setahun.

Tier 3

Seperti pada Tier 2, pengertian tier data center tingkat 2 ini ditambah lagi dengan persyarat seluruh peralatan fasilitas data center tier 3 harus memiliki lebih dari 1 sumber daya listrik dan jaringan (multi network link) sehingga syarat “no shutdown” dapat terpenuhi pada data center tier 3.

Tingkat uptime 99.982% atau toleransi gangguan dalam setahun maksimal hanya 1.5 jam saja. Biasanya data center tier 3 ini hampir tidak berbeda dengan performa data center tier 4.

Tier 4

Sama seperti tier 3, data center tier 4 ini hanya memiliki toleransi down time 30 menit dalam setahun.

Seperti itulah pengertian tier pada data center secara singkat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada situs Uptime Institute untuk sertifikasi tier pada data center.

sumber: jakartaurban

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cloudflare

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cloudflare

Apa itu Cloudflare ?

Cloudflare, Inc. merupakan perusahaan asal Amerika yang menyediakan layanan CDN (Content Delivery Network), mitigasi DDoS serta keamanan internet. Layanan CDN ini bisa Anda dapatkan secara gratis, atau bisa menggunakan paket berbayar dari CoudFlare.

Walaupun bisa Anda dapatkan secara gratis, namun Cloudflare juga memberikan berbagai fitur menarik yang bisa Anda dapatkan. Berikut beberapa fitur yang bisa Anda dapatkan, ketika menggunakan layanan Free CloudFlare :

1. Analitics adalah fitur statistika pengunjung website yang menampilkan jumlah visitor, threats serta bisa digunakan untuk mengukur satuan bandwidth.
2. DNS adalah fitur untuk melakukan setting DNS (A , AAAA, CNAME, MX, TXT ) record. Pada setting ini, Cloudflare memberikan 2 opsi, bisa menggunakan IP asli hosting atau menggunakan IP Cloudflare.
3. Cryto adalah layanan SSL free yang diterbitkan oleh Cloudflare.
4. Firewall adalah fitur keamanan yang disediakan oleh cloudflare. Dalam fitur ini, Anda bisa melakukan blocking IP dan user agent.
5. Speed adalah fitur untuk optimasi yang berhubungan dengan kecepatan loading website.
6. Cache adalah layanan cache yang disediakan oleh Cloudflare dengan tujuan akses ke website lebih cepat dan ringan.

Bagaimana Cloudflare bekerja ?
Ketika DNS domain diarahkan ke DNS server milik Cloudflare, maka yang terjadi ketika pengunjung mengakses website akan diarahkan ke Cloudflare lebih dulu, selanjutnya Cloudflare akan melakukan pengecekan ke server hosting yang dipergunakan.

Ilustrasinya bisa Anda lihat pada gambar berikut :

Dengan pola seperti itu, tentu website Anda akan lebih aman dari serangan Hack atau Crack. Untuk lebih jelasnya, kami akan sampaikan beberapa kelebihan jika Anda menggunakan CDN dari Cloudflare.

Kelebihan menggunakan Cloudflare

  • Menghemat bandwith serta proteksi dari SPAM akses, sehinggan melindungi website dari pengunjung SPAM dan Botnet.
  • IP original server hosting disembunyikan oleh cloudflare, sehingga lebih aman dari sisi serangan hacker (DoS/DDoS)
  • Propagasi dns relatif lebih cepat
  • Fitur Firewall akan membuat website Anda lebih aman dari attacker
  • Fitur Cache membuat website Anda akan lebih cepat ketika diakses.
  • Terdapat Fitur setting DNS yang bisa membuat Anda bisa mengarahkan DNS ke Server manapun, dengan management DNS yang mudah.
  • Dapat SSL Gratis dengan fitur Crypto
  • Support HTTP2, sehingga bisa lebih cepat ketika diakses.

Kekurangan menggunakan Cloudflare

Dengan segala kelebihan dari Cloudflare tersebut, apakah ada kekurangan jika menggunakan layanan ini ? Jawabannya ada. Berikut beberapa poin kekurangan dari penggunaan Cloudflare.

  • Jika hosting Anda terletak di  Indonesia, dengan target visitor dari Indonesia juga, tidak kami sarankan untuk menggunakan CloudFlare. Mengapa ? Karena ketika Anda menggunakan Cloudflare, maka secara otomatis visitor yang akan mengakses website Anda, dipaksa untuk route  server international atau server luar, sehingga menyebabkan route semakin panjang dan waktu akses semakin banyak. Hasilnya, akses website bisa lebih lama.
  • Apabila terdapat kendala traffic internasional disisi server hosting, maka website akan berdampak ke speed load website.
  • Jika terjadi kendala atau Issue error di sisi Cloudflare, website Anda bisa jadi tidak bisa diakses, walaupun hosting Anda berjalan normal. Kendala yang sering terjadi adalah 502 atau 550 Error. Poin ini yang seringkali kami temui dari keluhan pelanggan, dan itu cukup sering.

×

Hai Kak,

Tanyakan promo semua layanan disini !

× Ambil Promo Disini !